Artikel

Seberapa efisienkah Ceiling Brick dibandingkan Cor Dek Konvensional?

VS

Gambar pertama adalah aplikasi Ceiling Brick yang sudah terpasang rapih yang siap diplester , dan gambar kedua adalah cor beton umumnya. Ada kekuatan namun ada pula kelemahan pada masing-masing solusi. Yang satu tidak lebih baik sepenuhnya dibanding yang lain,oleh karenanya perlu dianalisis manakah yang paling cocok dengan kebutuhan anda. Berikut gambaran seberapa kuat (atau lemah) masing-masing solusi

Komponen Besi:
Ceiling Brick : membutuhkan 16 meter tiap meter persegi
Cor Beton : membutuhkan 22 meter tiap meter persegi

Beban bangunan kosong:
Ceiling Brick : 176 kg per m2
Cor Beton : 400 kg per m2

Kekuatan topang:
Ceiling Brick : 1 ton per m2
Cor Beton : 4-5 ton per m2 (dengan ketebalan yang sama dengan Ceiling Brick 10cm)

Tenaga Kerja:
Ceiling Brick: cukup 3 orang
Cor Beton : 8 orang ( untuk bangunan skala sedang seluas 100 meter persegi dsb)

Waktu Pemasangan:
Ceiling Brick: 1 minggu paling lama
Cor Beton : 1 bulan atau lebih (untuk bangunan skala sedang seluas 100 meter persegi)

Proses Pemasangan:
Ceiling Brick : praktis , disusun dibawah kemudian di rangkai di atas kolom ,tanpa kayu penyangga dan kaso
Cor Beton : perlu ratusan kayu/bambu penyangga (scaffolding) dan kayu kaso untuk alas cor yang kemudian dibuang percuma

Kegunaan lain
Ceiling Brick : permukaan yang rata pada kedua sisinya(atas dan bawah) , memungkinkan Ceiling Brick menjadi bahan pengganti plafon yang lebih baik dari plafon triplex ,selain tahan panas dan air hujan juga mampu meredam suara.

Nah sekarang anda tahu perbandingan dari kedua solusi tersebut,tentulah tidak ada yang jauh lebih baik ataupun lebih buruk antara yang satu dengan yang lain, hanya saja masing-masing memiliki kegunaan yang berbeda , apakah cor Beton yang cocok sebagai solusi anda saat ini, ataukah Ceiling Brick? Andalah yang tentukan.